essay gotong royong
KURANGNYA KESADARAN TERHADAP PENTINGNYA GOTONG-ROYONG
Oleh; pilih adi
pranata
No.22
‘’MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOSIAL’’ itulah kehidupan manusia.
Dalam hal ini berbagai permasalahan dan problematika yang dihadapi Indonesia
semakin hari bagaikan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.Salah satu permasalahan
yang sampai saat ini seakan tak berujung adalah “GOTONG-ROYONG”. Berbincang mengenai
gotong-royong,tentu tidak terpisahkan dengan kebersamaan,kekeluargaan,kerjasama
dan toleransi. Pelajaran mengenai gotong-royong sudah di dapat oleh siswa sejak
duduk di bangku sekolah melalui pelajaran budi pekerti. Namun rasa
kegotong-royongan seseorang tak bisa diukur dengan seberapa banyaknya jumlah paragraf
yang dihapalkannya dalam materi gotong-royong tersebut. Hal ini diibaratkan dengan
situasi ketika kita melihat dan memungut dompet di jalan yang di dalamnya tidak
terdapat kartu tanda pengenal.
Jika kita sedang berada di kelas, tengah duduk dan menatap
soal dalam lembaran kertas ulangan,dengan yakin dan mantap kebanyakan orang
akan menjawab melaporkan kepolisi. Namun, jika kita dihadapkan pada kejadian nyata,
semua teori yang pernah didapat dalam pelajaran akan menguap dan dompet tersebut
akan masuk kesaku penemunya.
Dengan ilustrasi di atas ,teori di atas bertolak belakang
dengan pengamalan ilmunya dalam interaksi social yang terjadi di masyarakat. Sejak kecil ,anak
dididik untuk dapat beradaptasi di lingkungan tanpa mengenal perbedaan suku,budaya,agama,rasa
ataupun golongan. Menganggap seseorang berbeda hanya Karena latar belakang dan ciri
fisik mereka hanya akan menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Seiring bertambahnya
usia ,pemikiran baru yang didapat dari berbagai informasi dalam masyrakat akan mempengaruhi
bahkan mengubah pola pikir seseorang mengenai pentingnya adanya gotong-royong.
Apalagi
dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Negara Indonesia
adalah negara yang penuh perbedaan ,sudah sepatutnya kita sebagai bangsa
Indonesia kita pupuk rasa persatuan dengan cara membangun gotong-royong. Di dalam bergotong royong terjadi sinergi
antar-partisipator sehingga kegiatan berjalan lancar, lebih hemat biaya dan
memberikan kebanggaan khusus bagi yang terlibat. Selain itu, gotong royong merupakan
ejawantah dari kepedulian dan kepekaan sosial. Untuk itu, gotong royong perlu
terus didorong dan dilaksanakan agar tidak terkikis budaya individulistis yang
tidak sensitif terhadap situasi dan kondisi sekitar. Sebagai penutup, perlu
kita tekankan bahwa gotong royong janganlah sekadar menjadi perbincangan di
ruang-ruang diskusi, diseminarkan yang kemudian menghilang di tengah
hiruk-pikuk dan menjadi kata-kata tanpa makna. Kita, anak-anak negeri ini,
bertanggung jawab terhadap kelestraian budaya bangsa ini. Karenanya, mari
bergotong royong menyelamatkan budaya gotong royong! Tapi ingat, gotong royong
yang dimaksud adalah dalam hal positif, bukan bergotong royong dalam melakukan
pelanggaran terhadap norma agama, hukum maupun adat.
Komentar